Terus terang, penulis terinspirasi oleh artikel Pak
T.Sutabri yang berjudul “ Sarjana Komputer, Ingin Jadi Apa?” Entah
penulis tidak bisa menemukan judul keren lainnya, atau ingin
mennyinkronkan judul supaya lebih gampang diingat.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, multimedia
juga ikut bersemi. Museum-museum seni sudah mulai ditinggalkan, bahkan
banyak yang sudah membuka galeri online. Tak terpungkiri, pekerjaan
multimedia sekarang lebih banyak ditawarkan, dan universitas akan
berusaha mengakomodasi kesempatan ini.
Design Bisa Dipelajari Sendiri, Kenapa Harus Sekolah?
Karena bidang ini termasuk baru, banyak sekolah (baik
di Indonesia maupun di luar) yang menuai kritik dari murid murid.
Penulis sering mendengar (dan mengalami) situasi dimana dosennya kurang
bisa menunjukkan kepiawaiannya di bidang yang diajarkan. Banyak dosen
yang “pindah bidang” dadakan, misalnya asalnya pelukis, tapi sekarang
mengajar illustration di photoshop, atau dosen elektro yang terpaksa
mengajar programming. Apalagi kurikulum yang berganti ganti tiap
tahunnya, atas nama pembaharuan yang menyebabkan buku ganti semua.
Tapi bagaimanapun, ada beberapa aspek yang membuat sekolah desin tetap diperlukan:
- Network : Sekolah yang baik dan tinggi kredibilitasnya akan
mempunyai network untuk alumni, yang bisa membantu murid muridnya untuk
masuk ke dunia kerja
- Portfolio : Sekolah design pada umumnya akan memberi Anda segudang pekerjaan, yang diperlukan untuk membangun portfolio
- Gelar : Gelar bukan hal yang utama, tapi jika Anda tidak punya
pengalaman kerja atau ingin masuk perusahaan design besar, sudah
terbukti, sulit tanpa gelar.
Apa Saja yang Dipelajari di Sekolah?
Ada dua macam kurikulum di sekolah digital design
yang sering dipakai, yang terfokus dari tahun pertama atau terfokus dari
tahun ketiga. Sekolah digital design yang mengadopsi penjurusan di
tahun pertama menawarkan program yang spesifik bagi calon muridnya.
Contoh: Game Design,Animator.
Di pihak lain, sekolah desain yang penjurusannya di
tahun ketiga memulai pelajarannya dengan mata pelajaran yang luas. Dua
tahun pertama, murid akan diberi berbagai mata pelajaran , misalnya:
robotic system, 3d, animation, programming, bahkan menurut desas desus
PPKn diajarkan juga tak terkonfirmasi. Lalu di tahun ketiga murid akan
memilih secara individual, bidang apa yang mau ditekuni.
Yang mana yang lebih bagus, semua terserah Anda. Jika Anda masih
bimbang tentang apa yang mau ditekuni, pilihan kedua tentu lebih
menarik.
Bidang Apa Saja yang Bisa Ditekuni di Multimedia?
Karena banyaknya bidang yang bisa ditekuni di bidang multimedia, daftar ini kemungkinan besar tidak lengkap.
- Desain Grafis dan Ilustrasi
Bidang ini entah mengapa paling marak di Indonesia.
Mengajarkan tentang warna, tipografi, psikologi. Contoh dari tugas
tugasnya adalah membuat komik, karikatur, poster, mewarna pakai cat air.
Software yang dipakai : Photoshop, Illustrator, Freehand, Color Scheme generator.
Karir: Graphic Designer, Illustrator, Manga Artist, Karikatur.
Apakah ini termasuk multimedia? Menurut saya, iya.
Banyak sekolah yang mengajarkan musik sebagai bidang yang berdiri
sendiri, tapi banyak juga sekolah multimedia yang mengajarkan musik
sebagai salah satu aspek yang mensupport bidang bidang lain. Contoh dari
tugasnya: Membuat lagu (digital ataupun analog), membuat background
music untuk game, film.
Software yang dipakai: Cubase4, Music Maker, berbagai macam alat musik.
Karir: Oskestra, singer, band, pengamen (serius ini, istilahnya Serious
Street Performers, biasanya jualan CD juga), sound effect maker.
- Game Design dan Development
Mempelajari berbagai macam type game, scenario,
bahasa pemgrograman game. Untuk penjurusan di bidang game, penulis
menganjurkan untuk mengambil murid spesifik di bidang game tertentu
(genre), misalnya : 2d, 3d, casual game, role playing game, multiplayer
game.
Software yang dipakai : Flash, Bahasa C, Maya, 3D Max.
Karir: Game Designer, Level Designer, Producer, Programmer, 3d Artist, Tester
Terlihat sangat menarik, tapi termasuk sulit, orang-orang yang menekuni bidang ini biasanya detail oriented.
Contoh dari tugasnya: Mempelajari biologi makhluk hidup, terutama untuk karakter, animation, membuat kota 3D
Software yang dipakai: Maya, 3D Max, Avid, After Effect.
Karir: Di broadcast (TV), animator, 3D logo designer, character designer, animator.
Membuat film, mewawancara, scenario, cinematography.
Contoh dari tugasnya: Membuat film pendek, mewawancarai orang, mengedit video clip
Software yang dipakai: Avid, Adobe After Effect
Karir: Broadcast(TV), Producer, Animator, Kameraman, Editor, Actor.
Saat semua penjurusan lain mengurusi tentang hasil,
bidang ini berkonsentrasi di bidang management. Planning, produksi,
finansial dan komunikasi adalah sedikit contoh tentang apa yang akan
dipelajari.
Karir: Event manager, theatre manager, visual art and design, project manager di perusahaan multimedia.
- Interaction Design atau User Experience
Interaction design (sepertinya bahasa Indonesianya
bukan design interaksi, jadi saya akan tetap “ngeyel” untuk memaka
istilah interaction design) mempelajari tentang interaksi antara manusia
dan alat elektronik.
Contoh tugas tugasnya: Membuat konsep tentang interaksi di website, handphone, membuat prototype produk
Software yang dipakai: Microsoft Visio, Flash, HTML, Director
Karir: Interaction Designer, User Experience, Consultant, Usability Tester
- Human Computer Interaction
Bidang ini mirip dengan interaction design, hanya
jauh lebih technical. Mempelajari tentang teknik baru untuk
mengakomodasi manusia dalam hidupnya.
Contoh tugasnya: Membuat robot, belajar bahasa pemrograman.
Software yang dipakai: Microsoft Visio, Java IDE (kalau memakai bahasa pemrograman Java), barang2 elektronik seperti solder.
Karir: Penemu, Interaction Designer, User Experience, Consultant, Programmer
- Web Design and Development
Bidang ini berkonsentrasi dalam membuat website,
biasanya tidak tersedia untuk 4 tahun pelajaran, hanya merupakan salah
satu cabang penjurusan (tahun ketiga dan keempat).
Contoh tugasnya: Membuat webdesign, membuat website application, membuat Flash website.
Bahasa pemrograman yang digunakan: HTML, CSS, JavaScript, c#(.net), Java, Php, query database, Action Script.
Karir: web designer, web developer, web application engineer, software engineer.
Bidang ini juga biasanya adalah bidang penjurusan,
termasuk bidang mahal karena harga alat alatnya yang tak terjangkau oleh
mahasiswa mahasiswi yang *biasanya* miskin.
Contoh tugasnya: Foto, memfoto dan memfoto lagi, dan mengedit foto
Alat yang digunakan: Digital/analog SLR Camera, Tripod, Lensa
Karir: Photographer panggilan (pernikahan, etc), buka foto studio, fotographer untuk majalah, freelance fotographer.
Gelar apa yang akan didapat?
Gelar multimedia banyak sekali, contoh:
1.Bachelor of Art and Technology (biasanya hanya s1, s2 harus sudah penjurusan)
2.Bachelor/Master of Interactive Multi Media
3.Master of Science in Human Computer Interaction
4.Sarjana Seni
SUMBBER ARTIKEL : http://netsains.net/2008/04/sekolah-multimedia-ngapain-aja/